Kawan Lori, apakah kamu pernah mendengar kata slow fashion? Apakah kamu sudah mengetahui artinya?
Jika belum, yuk berkenalan dengan istilah slow fashion!
Sekarang, cobalah untuk mengamati kondisi sekitar. Coba cek isi lemarimu. Apakah ada banyak baju tergantung atau terlipat di sana?
Beberapa di antara pakaian itu mungkin kamu beli ketika sedang menjadi tren pada masanya. Ketika sedang menjadi tren di tengah masyarakat, orang-orang segera mengikutinya.
Akan tetapi, pakaian jenis itu akan kehilangan pamornya seiring berjalannya waktu. Pakaian yang dulunya dianggap stylish akhirnya berubah menjadi pakaian kuno yang kamu simpan di lemari dan tidak pernah kamu pakai lagi.
Itu merupakan efek dari fast fashion. Model pakaian cepat sekali berubah, namun umurnya tak bertahan lama.
Pengertian Slow Fashion
Fast fashion merupakan kebalikan dari slow fashion.
Slow fashion merupakan praktik dengan kaca mata yang lebih berkesadaran (mindful) dalam dunia fashion. Slow fashion menitikberatkan pada produksi pakaian dalam rentang waktu yang relatif lama, namun memiliki kualitas dan daya tahan yang tinggi. Dalam proses produksinya, slow fashion juga menekankan pada aspek ramah lingkungan. Prioritas dari produk slow fashion bukan terletak pada kuantitasnya, melainkan kualitasnya.
Ciri-ciri Slow Fashion
- Jadwal Produksi Longgar dan Tidak Mengikuti Tren
Berbeda dengan fast fashion yang sangat bergantung pada tren yang sedang berkembang, produk slow fashion memiliki waktu produksi yang lebih longgar. Oleh karena yang diutamakan adalah kualitas dan daya tahannya, maka waktu produksi relatif lebih lama.
- Ekslusif: Jumlah Produksi Terbatas
Produk yang dihasilkan dari slow fashion juga terbilang eksklusif karena terbatas dalam hal jumlah. Ini merupakan hal yang baik! Produknya yang terbatas dan eksklusif membuatmu tak perlu khawatir akan bertemu dengan orang dengan pakaian yang sama denganmu.
- Mengupayakan Zero Waste (Ramah Lingkungan)
Dari segi produksi, slow fashion juga sangat menekankan pada aspek pemeliharaan lingkungan. Beberapa pakaian dibuat tanpa sisa bahan sedikit pun. Kain-kain yang masih bisa digunakan akan digunakan kembali. Proses pembuatannya yang manual pun dapat meminimalisir limbah yang dihasilkan.
- Menggunakan Bahan Berkualitas Terbaik
Seperti yang sudah ditulis sebelumnya, slow fashion lebih menitikberatkan pada kualitas daripada kuantitas. Sehingga tidak mengherankan apabila bahan yang dipilih adalah bahan berkualitas terbaik. Pilihan bahan tersebut mempertimbangkan daya tahan, kenyamanan, dan estetika dari produk pakaian yang diproduksi.
- Desain Seasonless
Berbeda dengan produk fast fashion yang akan meredup seiring berjalannya waktu, produk slow fashion memiliki model dan desain yang seasonless atau timeless. Artinya, desain dan model tersebut tidak akan dipengaruhi oleh perubahan tren dan waktu. Produk tersebut masih akan bagus dipakai bertahun-tahun kemudian.
Lori memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat, sehingga kami memilih untuk bergerak di dunia fashion dengan mengedepankan nilai-nilai slow fashion.
Hal itu Lori lakukan bukan tanpa alasan. Di tengah semakin santernya arus perubahan tren fashion, menurut kami, akan lebih bijaksana apabila Lori berupaya membangkitkan semangat slow fashion.
Lori memproduksi berbagai produk dengan bahan premium dan berkualitas yang sangat memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan. Beberapa produk dari Lori juga sama sekali tidak menyisakan kain pada produksinya (praktik zero waste).
Selain itu, proses desain juga dilakukan secara matang agar menghasilkan produk yang seasonless atau timeless. Desain yang dihasilkan juga stylish dan bisa dikenakan dalam banyak kegiatan, baik formal maupun nonformal. Tak hanya itu, produk dari Lori juga bersifat eksklusif karena jumlahnya yang terbatas.
Jadi, bagi kamu yang mengaku peduli lingkungan, namun tetap ingin tampil stylish, produk dari Lori adalah jawabannya!
Penulis: Afifah Ananda