Rekomendasi Museum di Jogja dan Tips Fesyen Lurik Saat Wisata Sejarah

April 19, 2024

Berwisata ke Yogyakarta tidak lengkap apabila tidak mengulik kekayaan sejarah yang ada di dalamnya. Sebagai daerah wisata, Kawan Lori bisa menemui berbagai macam museum sejarah dengan beragam pengalaman yang ditawarkan. Berikut ini adalah beberapa rekomendasi wisata museum sejarah yang patut dicoba ketika Kawan Lori berkunjung ke Yogyakarta.

  1. Ullen Sentalu.

Berada di kaki gunung Merapi, museum Ullen Sentalu akan mengajak Kawan Lori menengok cara hidup keluarga kerajaan Mataram. Cerita seputar kerajaan Mataram dituturkan lewat benda-benda seni yang disimpan mulai dari arca, lukisan, foto, relief, dan masih banyak lagi. Kawan Lori bisa mengunjungi museum Ullen Sentalu di Jalan Boyong kilometer 25, Kaliurang Barat, Hargobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

  1. Coklat Monggo.

Bagi Kawan Lori yang suka dengan topik sejarah yang lebih ringan, museum Cokelat Monggo bisa menjadi destinasi wisata sejarah yang cocok. Di sini, pengunjung bukan hanya diperkenalkan dengan sejarah cokelat, tetapi juga akan mendapatkan edukasi seputar jenis, cara pengolahan, dan manfaat dari olahan cokelat. Bagi Kawan Lori yang penasaran, bisa langsung mengunjungi lokasinya yang berada di Jalan Gentong Sribitan RT 003 Bangunjiwo, Kasihan, Bantul.

  1. Monumen Jogja Kembali.

Sesuai namanya, destinasi ini sebenarnya merupakan monumen untuk memperingati kembalinya kedaulatan Republik Indonesia pada tahun 1949. Namun apabila menyempatkan diri masuk ke dalam, Kawan Lori akan disuguhkan dengan diorama cantik yang menceritakan detail mengenai peristiwa sejarah tersebut. Tempat ini menjadi sangat menarik karena berada di sekitar sumbu imajiner yang menghubungkan Merapi, Tugu, Keraton, Panggung Krapyak dan Parangtritis dalam satu garis lurus. Kawan Lori bisa mengunjunginya secara langsung di alan Ring Road Utara, Jongkang, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, DI Yogyakarta.

  1. Taman Sari.

Ketimbang museum, sebenarnya Taman Sari lebih cocok disebut situs sejarah. Kendati demikian, pengalaman dan nilai sejarah yang ditawarkan tidak kalah unik dengan museum pada umumnya di Yogyakarta. Tamansari sendiri merupakan bekas taman atau kebun kesultanan Yogyakarta. Bagian dalamnya terdiri dari gedung, kolam pemandian, jembatan gantung, kanal air, maupun danau buatan beserta pulau buatan dan lorong bawah air. Destinasi ini sangat cocok bagi Kawan Lori yang hendak mempelajari sejarah sekaligus mendokumentasikan foto-foto estetik. Kawan Lori bisa langsung mengunjunginya di Kawasan Petahen, Keraton, Daerah Istimewa Yogyakarta.

  1. Sonobudoyo.

Hampir sama seperti Ullen Sentalu, museum Sonobudoyo mengajak pengunjungnya untuk mengenal lebih dalam seputar kebudayaan Jawa. Bedanya, Sonobudoyo mengeksplor lebih jauh dari zaman Neolitikum hingga abad ke delapan. Cerita disajikan melalui pajangan lebih dari 20 ribu benda seni dan sejarah, seperti keris, tombak, dan wayang kulit. Museum ini cukup memiliki banyak peminat karena lokasinya yang berada di tengah kota, tepatnya di Unit I Jalan Pangurakan dan Unit II di Jalan Trikora Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta.

Ke Museum Pakai Lurik, Kenapa Enggak? Simak Tipsnya!

Bukan hanya soal belajar sejarah, wisata museum bisa menjadi kesempatan untuk tampil dengan gaya. Pakaian bermotif lurik bisa menjadi salah satu pilihan fesyen yang bagus saat berkunjung ke museum. Selain memberikan kesan etnik dan elegan, mengenakan fesyen lurik juga membuat Kawan Lori terlihat menyatu dengan suasana yang ditawarkan.

Terdapat beberapa hal yang bisa dipertimbangkan apabila Kawan Lori ingin menggunakan fesyen Lurik saat berkunjung ke museum. Pertama, adalah suasana Museum. Yogyakarta memiliki banyak museum, namun setiap museum menawarkan pengalaman uniknya masing-masing. Kawan Lori bisa mempertimbangkan hal ini ketika hendak memutuskan mengenakan fesyen Lurik saat berwisata ke museum.

Ketika ingin berkunjung museum yang relatif luas dan dibutuhkan banyak waktu untuk mengeksplorasinya seperti Sonobudoyo, Kawan Lori bisa memilih fesyen lurik yang cukup sederhana. Misalnya, memadukan rok lurik dengan blus polos yang nyaman sedikit longgar atau pakaian kasual modern lainnya. Cara ini akan membuat Kawan Lori dapat bermobilitas di dalam museum dengan nyaman dengan tetap menonjolkan keindahan Lurik.

Namun tidak ada salahnya juga apabila Kawan Lori ingin mengenakan fesyen Lori yang lebih menonjol, misalnya dengan menambahkan outer atau bahkan aksesoris dengan motif lurik. Pilihan ini sangat cocok ketika Kawan Lori hendak mengunjungi wisata sejarah seperti Taman Sari, destinasi dengan mobilisasi yang lebih santai dan sangat cocok untuk membuat foto-foto estetik.

Hal lain yang juga patut dipertimbangkan adalah lokasi Museum. Museum di Yogyakarta tersebar di berbagai daerah dengan karakteristiknya masing-masing. Sebagian berada di pusat kota dengan tempat yang mudah diakses, namun sebagian lainnya berada di lokasi yang cukup jauh dengan iklim yang berbeda.

Sebut saja Ullen Sentalu. Karena lokasinya yang berada di kaki gunung Merapi, museum ini dikelilingi oleh iklim yang lebih basah dan cuaca yang dingin. Untuk itu, tidak ada salahnya jika Kawan Lori sangat memilih fesyen lurik yang lebih tebal dan hangat, seperti hoodie atau sweatwear. Atau, Kawan Lori juga bisa memadukan pakaian kasual dengan outerwear untuk memberikan kesan anggun dan elegan.

Demikian beberapa rekomendasi museum di Yogyakarta dan sejumlah tips memilih fesyen lurik saat ingin berwisata ke museum. Mengenakan fesyen lurik dengan cara yang tepat saat berkunjung ke museum tidak hanya membuat Kawan Lori terlihat modis tetapi juga menghormati keindahan dan kekayaan budaya yang terkandung di dalamnya. Selamat berkunjung ke museum dengan gaya!